Hampir
setahun saya berada di Yogya. Hidup terus berjalan, mengalir, dan berlanjut.
Lalu, ada apa di balik keberadaan saya di Yogya sekarang ini? Ternyata ada
sekumpulan hidup yang berjalan, yang penuh asam, garam kehidupan.Berikut kisah
ku………….!
Seorang Shela Rahmadhani yang notabenenya adalah putri yang
berani merantau jauh- jauh dari negara Sumatera
yang di beri gelar Utara, yang sebelumnya tidak punya kenalan apalagi keluarga
di Kota pelajar ini, nekat melangkahkan kali dari kampong halaman yang beribu
kota Medan. Shela yakin bahwa Allah akan memudahkan dan memberikan pertolongan
bagi hamba- hamba nya yang menempuh jalan dan cara untuk menuntut ilmu.
Terlebih lagi Shela rahmadhani waktu itu sedikit gengsi jika harus kuliah di
Universitas yang bukan favorit dan terkenal, sehingga dengan 2 alasan ini,
Shela terpacu untuk memilih universitas kerakyatan , tetapi telah menjadi
universitas nomor 1 di Indonesia pada
tahun 2012.
Semakin
tinggi pencapaian maka semakin tinggi pula cobaan. Setelah shela di terima
sebagai mahasiswa, shela pun bergembira dan menangis. Koq nangis shel? Iya
donk………..Shela sadar ini adalah suatu amanah dari Allah yang berat dan di
berikan kepada seorang Shela. Tapi, disisi lain Shela nangis karena bingung
apakah Shela bisa sampai ke kota pelajar tersebut, sementara orang tua Shela
hanya seorang petani dan tidak pernah menginvestasikan dana buat pendidikan
anak- anak nya. Tanpa panjang lebar , akhirnya diputuskan untuk meminjam uang sekadar
untuk ongkos keberangkatan, uang makan dan uang pegangan, hingga sampai saat
ini hutang itu belum lunas. Bukan karena tidak mau melunasi, tetapi belum bisa
melunasi karena kondisi yang serba kritisi. Kok kritisi shel? ……ya seperti
itulah realisasi nya.
Akhirnya,
setelah perencanaan yang begitu sederhana, maka berangkat lah Shela dengan ibu tercinta dengan bus yang melintasi Yogya -
Sumatera dengan beragam masalah di pundak yang sangat membuat sesak. Masalah
yang saya hadapi waktu itu adalah ketika mendapat SPMA 4. Bukan karena sangat
mapan nya seorang Shela sehingga dapat SPMA 4, tapi karena sangat GAPTEK nya.
Shela tidak tahu bahwa calon mahasiswa harus mengisi formulir kesanggupan orang
tua membayar SPMA. Sebagai konsekuensi dari itu maka pihak UGM memvonis Shela
tergolong SPMA 4. Total uang yang harus di bayar saat itu adalah Rp 22.075.000(dua puluh juta
tujuh puluh lima ribu). Uang yang nominal nya kecil bagi presiden SBY dan
Aburizal Bakrie.
Setelah
melewati serangkaian proses dari Rektorat, akhirnya di putuskan Shela di
gratiskan sementara dari SPP, SPMA, dan BOP. Shela hanya bayar 310ribu ketika
awal masuk. Shela sangat mensyukuri hal itu.Tapi, ternyata oh ternyata, setelah
1 semester Shela di Fakultas Peternakan
akhirnya di putuskan Shela memiliki hutang di Rektorat sejumlah
Rp.1.575.000(BOP). Alhamdulillah SPMA nya di gratiskan, tetapi untuk SPP
dan BOP harus bayar. Mau tidak mau akhirnya hal tersebut di sepakati. Lagi-
lagi Alhamdulillah, untuk semester 1, mahasiswa 2012 di bebaskan dari SPP,
sehingga shela hanya terutang BOP saja untuk semester 1. Hal ini di infokan
setelah masuk semester 2. Akhirnya shela membuat surat penundaan ke dekan
Fakultas. Semuanya di tunda pembayarannya, mulai dari BOP semester 1, SPP semester 2, dan BOP semester 2, dengan
jumlah keseluruhan mencapai Rp.3.725.000. Sampai detik ini hutang ini belum di
bayarkan. Tapi Alhamdulillah saya bisa ikut ujian meskipun hutang itu masih
ada. InsyaAllah shela akan segera melunasi hutang- hutang tersebut jika uang Beasiswa BBPPA ( bantuan Biaya
Peningkatan Prestasi Akademik) sudah di cairkan yang jumlah nya InsyaAllah bisa
menutupi hutang-hutang tersebut.
Itulah
sekilas hidup yang terus berjalan dan saling berkesinambungan yang sangat
berkesan karena di jalani dengan keikhlasan. Sangat banyak yang mau di
curhatkan, tapi saya ragu, emang ada po yang mau mendengarkan? Tapi saya yakin
Allah itu Maha mendengar, bahkan yang terlintas di dalam hati. Hanya
kepercayaan akan Allah lah yang mampu membuat saya terus semangat.
Sekarang
saya mendapat tunjangan hidup dari RZIS,
saya dapat yang parsial. Ada sedikit kekecewaan di hati saya ketika dapat yang
parsial, menurut saya itu adalah yang wajar. Hanya senantiasa Alhamdulillah lah yang bisa saya ucapkan,
menerima dengan ikhlas, mencoba tegar,karena saya yakin Allah itu maha adil.
Sekarang
ini saya juga lagi kebingungan. Why not?
Seperti
kita ketahui bersama, bulan September ini mahasiswa 2012 akan melakukan KRS an,
tentunya KRS an itu erat kaitan nya dengan uang. Hutang tahun kemarin aja belum
lunas, sudah menyusul dana yang baru. Saya tidak tahu apa rencana Allah ke
depan nya. Semoga Allah membukakan pintu- pintu rizki bagi hamba- hamba
–Nya.Dan semoga Allah menghindarkan saya dari rasa putus asa, mengeluh, apalagi
futur. Semangat Shelllllllllllllll……!Wallahu
‘alam bisshowab
Kadang
kita menganggap masalah kita adalah yang paling sulit. Ya, itu lah manusia.
Namun, jangan larut dalam perasaan, karena perasaan adalah hawa nafsu setan,
yang tidak pernah bosan untuk menyesatkan semua insan, agar kelak di neraka ia
punya teman. Mau masuk neraka? Gak donk,,Inilah motivasi saya supaya saya tidak
menganggap masalah saya paling sulit. Allah di hati, ciri pribadi Islam sejati.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar