Artikel Populer


Selamat Datang di Blog Resmi RZIS UGM

Selasa, 02 Juli 2013

Hidup ku yang berjalan by Shela Rahmadhani, Ilmu dan industri peternakan 2012




                Hampir setahun saya berada di Yogya. Hidup terus berjalan, mengalir, dan berlanjut. Lalu, ada apa di balik keberadaan saya di Yogya sekarang ini? Ternyata ada sekumpulan hidup yang berjalan, yang penuh asam, garam kehidupan.Berikut kisah ku………….!
Seorang Shela Rahmadhani yang notabenenya adalah putri yang berani merantau jauh- jauh dari  negara Sumatera yang di beri gelar Utara, yang sebelumnya tidak punya kenalan apalagi keluarga di Kota pelajar ini, nekat melangkahkan kali dari kampong halaman yang beribu kota Medan. Shela yakin bahwa Allah akan memudahkan dan memberikan pertolongan bagi hamba- hamba nya yang menempuh jalan dan cara untuk menuntut ilmu. Terlebih lagi Shela rahmadhani waktu itu sedikit gengsi jika harus kuliah di Universitas yang bukan favorit dan terkenal, sehingga dengan 2 alasan ini, Shela terpacu untuk memilih universitas kerakyatan , tetapi telah menjadi universitas nomor  1 di Indonesia pada tahun 2012.
                Semakin tinggi pencapaian maka semakin tinggi pula cobaan. Setelah shela di terima sebagai mahasiswa, shela pun bergembira dan menangis. Koq nangis shel? Iya donk………..Shela sadar ini adalah suatu amanah dari Allah yang berat dan di berikan kepada seorang Shela. Tapi, disisi lain Shela nangis karena bingung apakah Shela bisa sampai ke kota pelajar tersebut, sementara orang tua Shela hanya seorang petani dan tidak pernah menginvestasikan dana buat pendidikan anak- anak nya. Tanpa panjang lebar , akhirnya diputuskan untuk meminjam uang sekadar untuk ongkos keberangkatan, uang makan dan uang pegangan, hingga sampai saat ini hutang itu belum lunas. Bukan karena tidak mau melunasi, tetapi belum bisa melunasi karena kondisi yang serba kritisi. Kok kritisi shel? ……ya seperti itulah realisasi nya.
                Akhirnya, setelah perencanaan yang begitu sederhana, maka berangkat lah Shela dengan ibu  tercinta dengan bus yang melintasi Yogya - Sumatera dengan beragam masalah di pundak yang sangat membuat sesak. Masalah yang saya hadapi waktu itu adalah ketika mendapat SPMA 4. Bukan karena sangat mapan nya seorang Shela sehingga dapat SPMA 4, tapi karena sangat GAPTEK nya. Shela tidak tahu bahwa calon mahasiswa harus mengisi formulir kesanggupan orang tua membayar SPMA. Sebagai konsekuensi dari itu maka pihak UGM memvonis Shela tergolong SPMA 4. Total uang yang harus di bayar  saat itu adalah Rp 22.075.000(dua puluh juta tujuh puluh lima ribu). Uang yang nominal nya kecil bagi presiden SBY dan Aburizal  Bakrie.

                Setelah melewati serangkaian proses dari Rektorat, akhirnya di putuskan Shela di gratiskan sementara dari SPP, SPMA, dan BOP. Shela hanya bayar 310ribu ketika awal masuk. Shela sangat mensyukuri hal itu.Tapi, ternyata oh ternyata, setelah 1 semester  Shela di Fakultas Peternakan akhirnya di putuskan Shela memiliki hutang di Rektorat  sejumlah  Rp.1.575.000(BOP). Alhamdulillah SPMA nya di gratiskan, tetapi untuk SPP dan BOP harus bayar. Mau tidak mau akhirnya hal tersebut di sepakati. Lagi- lagi Alhamdulillah, untuk semester 1, mahasiswa 2012 di bebaskan dari SPP, sehingga shela hanya terutang BOP saja untuk semester 1. Hal ini di infokan setelah masuk semester 2. Akhirnya shela membuat surat penundaan ke dekan Fakultas. Semuanya di tunda pembayarannya, mulai dari BOP semester  1, SPP semester 2, dan BOP semester 2, dengan jumlah keseluruhan mencapai Rp.3.725.000. Sampai detik ini hutang ini belum di bayarkan. Tapi Alhamdulillah saya bisa ikut ujian meskipun hutang itu masih ada. InsyaAllah shela akan segera melunasi hutang- hutang tersebut  jika uang Beasiswa BBPPA ( bantuan Biaya Peningkatan Prestasi Akademik) sudah di cairkan yang jumlah nya InsyaAllah bisa menutupi hutang-hutang tersebut.
                Itulah sekilas hidup yang terus berjalan dan saling berkesinambungan yang sangat berkesan karena di jalani dengan keikhlasan. Sangat banyak yang mau di curhatkan, tapi saya ragu, emang ada po yang mau mendengarkan? Tapi saya yakin Allah itu Maha mendengar, bahkan yang terlintas di dalam hati. Hanya kepercayaan akan Allah lah yang mampu membuat saya terus semangat.
                Sekarang saya mendapat  tunjangan hidup dari RZIS, saya dapat yang parsial. Ada sedikit kekecewaan di hati saya ketika dapat yang parsial, menurut saya itu adalah yang wajar. Hanya senantiasa  Alhamdulillah lah yang bisa saya ucapkan, menerima dengan ikhlas, mencoba tegar,karena saya yakin Allah itu maha adil.
                Sekarang ini saya juga lagi kebingungan. Why not?                            
 Seperti kita ketahui bersama, bulan September ini mahasiswa 2012 akan melakukan KRS an, tentunya KRS an itu erat kaitan nya dengan uang. Hutang tahun kemarin aja belum lunas, sudah menyusul dana yang baru. Saya tidak tahu apa rencana Allah ke depan nya. Semoga Allah membukakan pintu- pintu rizki bagi hamba- hamba –Nya.Dan semoga Allah menghindarkan saya dari rasa putus asa, mengeluh, apalagi futur. Semangat Shelllllllllllllll……!Wallahu  ‘alam bisshowab
                Kadang kita menganggap masalah kita adalah yang paling sulit. Ya, itu lah manusia. Namun, jangan larut dalam perasaan, karena perasaan adalah hawa nafsu setan, yang tidak pernah bosan untuk menyesatkan semua insan, agar kelak di neraka ia punya teman. Mau masuk neraka? Gak donk,,Inilah motivasi saya supaya saya tidak menganggap masalah saya paling sulit. Allah di hati, ciri pribadi Islam sejati. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar