Artikel Populer


Selamat Datang di Blog Resmi RZIS UGM

Selasa, 02 Juli 2013

KISAH HIDUPKU by Dita Dwi Restuti D3 Manajemen





Assalamu’alykumWarahmatullahi Wabarokatuh.
            Perkenalkan nama saya Dita Dwi Restuti. Dita, begitulah orang-orang memanggil saya. Nama yang simple, nama yang mudah diingat, dan nama yang mungkin bisa menggambarkan kepribadianku. Saya tinggal di Tegallayang Caturharjo Pandak Bantul Yogyakarta. Ya, Bantul, daerah Bantul paling barat tepatnya. Daerah ini berjarak sekitar 1 jam dari Universitas Gadjah Mada. Cukup jauh, cukup jauh untuk perjalanan mencari ilmu setiap hari.
            Kenapa bisa UGM? Ya, awalnya saya mendaftar ke Universitas Indonesia melalui jalur Undangan. Saya mendapatkan kartu beasiswa bidikmisi, namun saya tidak diterima karena saat itu hanya ada satu anak saja yang bisa diterima di UI dengan bidikmisi. Saya dan beberapa teman lainnya harus kecewa, kecewa yang amat dalam. Namun, bukankah hidup tak terhenti sampai di sini?
            Salah satu teman saya menyarankan untuk mengikuti ujian masuk D3 UGM. Saya mengikuti saran teman saya, ya saya diterima di D3 Manajemen UGM. Ujian Tertulis, ya saya juga mengikutinya. Alhamdulilah saya diterima di UNY. Setelah melewati beberapa pertimbangan, akhirnya saya memilih untuk melanjutkan studi di UGM.
            Saya masuk UGM hanya bermodal NEKAT, saya sendiri bingung bagaimana untuk bertahan. Tetapi saya yakin, pasti Allah akan memberi jalan, meskipun saya juga tidak tahu jalan itu. Untuk membayar uang masuk UGM pun tabungan saya sejak SMA tidak cukup, akhirnya ibu menjual satu-satunya kalung miliknya. Kami sudah tidak memiliki barang berharga lain.

            Saat itu saya benar-benar tidak tahu kalau saya bisa menggunakan kartu bidikmisi untuk masuk D3 UGM. Ya sudahlah, saya yakin Allah masih memberikan jalan lain, suatu hari nanti.
            Pada waktu yang sama, ibuku mendadak sakit dan harus diopname karena salah obat, kulitnya berubah menjadi gosong seperti terbakar. Ibuku berpenyakit gondok. Tubuhnya sangat kurus, hanya 35 kg, padahal sebelumnya 55 kg.
Ini bukan suatu perkara mudah bagiku. Cobaan yang datang bertubi-tubi dalam waktu yang bersamaan. Bagaimana aku bisa bertahan dalam posisi sulit ini?
Teman-temanku selalu memberikan semangat agar aku kuat menjalani cobaan ini. Dan hingga akhirnya aku mendapat beasiswa RZIZ, alhamdulilah aku sedikit berlega hati, aku bisa menggunakan beasiswa ini untuk membayar SPP semester depan.
Jujur, aku sangat khawatir, khawatir kalau aku tidak bisa mendapat beasiswa ini lagi, bagaimana aku bisa membayar SPP semester depan? IPK semester 1 yaitu 3,85. Ya, aku sangat kesulitan untuk mempertahankan IPK itu, terlalu tinggi bagiku. Semoga panitia RZIS memiliki kebijaksanaan sendiri mengenai IPK, karena IPK di atas 3,7 benar-benar sulit untuk dipertahankan. Ya, mugkin sebaiknya naik-turun IPK tidak dipermasalahkan selama masih dalam range yang kecil dan IPK tersebut masih di atas 3,5. Terima kaih.
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar