Nama saya adalah Isti Indaryani.
Panggilan sehari-hari saya Isti. Saya lahir di Gunungkidul, tanggal 20 Agustus
1994. Saat ini, saya sedang menempuh study D3 Akuntansi di Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada. Kedua orang tua saya bekerja sebagai petani dengan
penghasilan kurang dari Rp 900.000,- per bulan. Saya memiliki seorang adik
laki-laki, namanya Rudi Setiawan. Sekarang dia sudah lulus SMP.
Sebelum masuk ke UGM, saya dulu
bersekolah di SMKN 1 Wonosari, jurusan akuntansi. Alasan saya masuk ke sana
adalah karena biaya yang dapat dibilang murah dengan predikat sekolah terbaik
se-kabupaten. Saya belajar dengan baik di sana dan lulus dengan nilai yang
memuaskan.
Pilihan untuk melanjutkan studi ke UGM
tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya. Rencana awal saya adalah
langsung bekerja setelah lulus, untuk membantu orang tua dalam memenuhi
kebutuhan keluarga dan membiayai adik saya sekolah. Namun berkat informasi dari
beberapa orang dari UGM, saya kemudian mendaftar program diploma ekonomi
melalui jalur beasiswa pbutm. Orang yang dapat memotivasi saya waktu itu adalah
Bapak Wikan dan seorang alumnus Fakultas Teknik UGM. Mereka memberikan motivasi
dalam sebuah forum yang saat itu saya hadiri. Berbagai informasi mengenai
beasiswa mereka bagi di sana.
Ketika pengumuman penerimaan mahasiswa
baru jalur pbutm keluar dan saya dinyatakan diterima, saya kemudian bimbang.
Haruskah saya melanjutkan studi atau mengabaikan saja hasil pengumuman
tersebut? Karena walaupun saya mendapat beasiswa untuk kuliah, tapi biaya hidup
harus ditanggung sendiri. Kemudian, saya sampaikan hasil pengumuman tersebut
kepada ibu dan ayah. Mereka pada awalnya tidak mengetahui kalau saya
iseng-iseng mendaftar di UGM. Namun kemudian, di luar dugaan saya, mereka
mendukung sepenuhnya agar saya melanjutkan kuliah.
Setelah resmi menjadi mahasiswa UGM,
saya pun mulai masuk ke organisasi. Saya masih mengingat yang disampaikan oleh
kakak angkatan bahwa menjadi mahasiswa tanpa ikut organisasi itu belum dapat
dikatakan mahasiswa. Kegiatan-kegiatan luar serta prestasi di luar akademik
juga harus dikembangkan. Relasi di luar kampus menjadi semakin banyak dan dapat
mengembangkan minat, bakat, dan kepribadian. Oleh karena itu, saya masuk ke
organisasi yang dinamakan UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa. Karena saya
tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seni, disiplin, dan pembentukan
sikap, maka saya bergabung dengan organisasi Taekwondo UGM. Masuk di UKM
Taekwondo memang harus mengeluarkan biaya tiap bulannya serta biaya yang cukup
mahal untuk ujian kenaikan sabuk. Namun karena terlanjur menyukainya, saya
menyisihkan uang saku saya dan benar-benar berusaha untuk berhemat.
Beberapa bulan kemudian, ada informasi
mengenai tunjangan hidup R-Zis UGM dari teman saya. Dengan harapan yang besar
dan persyaratan yang memenuhi, saya mengajukan beasiswa tersebut.
Alhamdulillah, saya termasuk salah satu yang beruntung bisa mendapatkan
beasiswa tunjangan hidup tersebut. Saya kemudian menggunakannya untuk keperluan
kuliah dan organisasi yang hampir saya lepaskan waktu itu untuk menghemat
pengeluaran yang semakin bertambah. Pada akhirnya, saya dapat mempertahankan
kegiatan yang memang sudah menjadi minat dan bakat saya yang sempat saya
tinggalkan selama dua bulan. Selain itu, saya dapat sedikit meringankan beban
orang tua saya untuk membiayai saya di sini. Terimakasih kepada Allah yang
telah memberikan jalan ini kepada saya dan terimakasih kepada R-Zis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar