Artikel Populer


Selamat Datang di Blog Resmi RZIS UGM

Senin, 01 Juli 2013

Yang Terbaik… by Indriyana Mei Prastika Management



Nama ku Indriyana mei Prastika, lahir 19 tahun yang lalu tepatnya tanggal 12 mei 1994 di Purworejo. Ini adalah Kisahku…
Aku adalah anak ke dua dari 2 bersaudara dari ayah dan ibu yang menurut ku mereka adalah segalanya bagiku.Saat umur ku 12 tahunaku pindah dengan keluargaku ke daerah Serang, Banten. Ayah ku bekerja disana dan akhirnya kami sekeluaga memutuskan untuk pindah kesana. Disana kami sangat bahagia seperti semuanya sudah sempurna.Dunia memang terus berputar tak selamanya manusia akan berbahagia, aku ingat ketika itu aku masih kelas  5 SD, dan hari itu semuanya berubah, dalam satu hari kehidupan keluarga kami berubah, hari itu adalah hari kedua idul fitri tepatnya 4 november 2005. Saat itu aku, ibu dan kakak pulang ke purworejo karena ingin merasakan idul fitri di kampung halaman, ternyata kabar itu datang dari teman ayah, ayah sudah dipanggil tuhan, dan bagiku kabar itu telah merubah hidupku dan dunia ku. Ayah ku meninggal karena serangan jantung. Jika dipikir ulang ayah tidak pernah mengeluh tentang penyakitnya. Dunia memang tidak bias ditebak, sejak dulu aku dan keluarga ku tidak pernah terpisah, sekarang cerita baru akan dimulai, tak pernah terbayangkan akan menjalani hidup seperti ini, sejak kematian ayah ku, aku dan kakak ku tinggal bersama bude di bekasi dan kami sekolah disana, karena notabene bude tidak dikarunia anak, jadi kami diminta untuk menemaninya, sedangkan ibu kembali kepurworejo karena diajak seorang teman untuk membantu bekerja di toko. Sungguh berat ketika itu, walaupun senyaman-nyaman nya tinggal dengan orang lain tapi kami tidak senang tinggal disana. Tapi harus bagaimana lagi, aku saat itu duduk di bangku kelas 1 SMP dan kakak ku kelas 3 SMP Sungguh aku merindukan ibu ku dan ayah ku.Kejadian itu juga yang membuat aku dan kakak ku semakin mandiri, belajar untuk tidak manja dan harus kuat, sekitar 3 tahun lebih aku tinggal dengan bude di bekasi.Ketika aku ingin masuk SMA, ibu memintaku untuk pindah sekolah dipurworejo untuk menemani ibuku dan nenek ku, sedangkan kakak ku yang masih kelas 2 SMA tetap melanjutkan sekolahnya di Bekasi. Saat aku pindah kembali ke purworejo ibu mendapat panggilan kerja dijakarta oleh seorang temanya yang berkerja di bidang garment, karena setelah dihitung penghasilan cukup lumayan akhirnya ibu memutuskan untuk pergi kejakarta dan aku berpisah lagi dengan ibu ku, aku menemani nenek ku.
Disana aku sekolah di SMK N 2 purworejo, aku pikir jika aku tidak bisa melanjutkan kuliah aku bisa langsung bekerja.Aku diterima dan masuk jurusan akuntansi. Sebenanya bagi orang tua ku pendidikan sangat penting, ayah ku ingin sekali anaknya bisa kuliah,bisa sukses. Tapi jika membebani ibuku rasanya tidak mungkin, setahun kemudian kakak ku yang dibekasi lulus, dia ingin kuliah, namun karena biaya yang cukup mahal akhirnya kakak ku bekerja sambil kuliah di bekasi, sehingga ibu ku tidak terbebani dengan kuliah kakak ku, bude tidak bisa terlalu membantu karena pekerjaan bude ku juga hanya seorang guru. Aku cukup bangga dengan kakak ku.Aku juga tidak boleh menyerah .Akhirnya aku kelas 3 SMK dan persiapan untuk ujian Akhir, saat itu karena aku merupakan jurusan SMK banyak lowongan pekerjaan yang difasilitasi sekolah untuk siswanya. Tapi dalam hati ku, aku ingin kuliah, Tapi bagaimana… aku ingat saat itu aku pernah bilang pada ibuku, “aku ingin kuliah di UGM” dan ternyata keinginan ku mebuat ibu ku berpikir keras, apakah bisa ia menyekolahkan aku lagi, aku jadi merasa bersalah pada ibu ku saat itu, Sedangkan untuk mendapat beasiswa bagi ku sulit aku tidak percaya diri,  entahlah saat teman-teman ku sibuk melakukan training untuk pekerjaan, aku masih bingung harus bagaiamana dan harus kemana, aku hanya berdoa kepada allah agar aku selalu diberi kekuatan dan kemudahan, ada beberpa teman SMK ku juga ingin melanjutkan kuliah, dengan teman-teman itu kami berusaha untuk masuk perguruan tinggi, saat itu aku mendapatkan kabar dari temanku bahwa ada pendaftaran di UGM sekolah vokasi atau sering yang disebut D3, kami akhirnya mendaftar malalui jalur beasiswa tidak mampu, kami mengurus berkas-berkas yang diperlukan, jika dipikir-pikir dibandingkan 3 teman-teman ku yang ikut seleksi ini aku merupakan peringkat yang paling bawah hehehe setidaknya aku sudah berusaha dan akhirnya tinggal pasrah dan berdoa. Bagiku Allah lebih hebat dari apapun dan dia bisa membuat sebuah keajaiban, jika ini memang jalanku maka tidak ada yang mampu menghalanginya. Hari itu pengumuman, malam harinya aku tahajud berdoa kepada Allah, jika memang aku tidak bisa, maka berikan kekuatan padaku agar lebih kuat, aku tidak memberi tahu siapa-siapa tentang aku pendaftaran ini, karena aku juga tidak ingin memberikan harapan pada mereka.Ketika itu aku sedang dibekasi bersama kakak dan bude ku, kami sedang mengobrol.Aku meminta temanku yang mengikuti seleksi dengan ku untuk mengecek hasilnya, dan ketika temanku membalas sms ku, ternyata aku diterima.Kakak dan bude ku hanya melihat kepada ku dan rasa tidak percaya.Tangan ku sampai gemetar ketika membaca sms itu, aku bingung harus bagaimana, aku langsung bersyukur kepada tuhan, dia tau segalanya dan dia yang terbaik. Aku langsung meneleponibu, dan mengatakan kabar ini, ibuku sangat senang, bahkan sampai sekarang aku masih mengingat bagaiman suaranya saat mendengar kabar itu, sungguh rencana Tuhan adalah apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Akhirnya aku sah menjadi salah satu mahasiswa di UGM dan sangat bengga menggunakan jas almamter ini.  1 semester aku menjalani kehidupan ku di Yogyakarta bertemu ornag-orang baru dan lingungan baru, walaupun aku telah mendapatkan beasiswa ternyata kehidupan di jogya menurutku bagiku masih membutuhkan biaya yang lebih, aku diajak temanku untuk ikut mendaftar beasiswa yaitu R-zis, sebenarnya menurut peraturan aku sudah tidak boleh mendapat beasiswa lagi, setalah berkonsultasi kepada pihak R-zis ternyata mereka bersedia membantu kami dengan cara menjelaskan bahwa ini adalah tunjangan bukan beasiswa, subhanallah rencana Tuhan memang jauh lebih indah dari yang kubayangkan, kami juga tidak Cuma-Cuma mendapatkan beasiswa tersebut. Kami diajarkan untuk belajar berbagi, dengan cara membagi-bagikan sembako, mensurvei orang- orang yang butuh bantuan, dan semua itu mebantu kami menjadi manusia yang tidak hanya pintar namun juga bermoral. Kami banyak belajar dari sini, ternyata masih banyak orang yang membutuhkan di sekitarku dan aku harus lebih peka, terimakasih Tuhan dan terimakasih untuk semua orang ang sudah ada disampingku, dan terimakasih juga untuk R-zis UGM.J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar