Saya adalah seorang pria yang terlahir 19
tahun yang lalu di salah satu desa pelosok di Klaten tepatnya pada tanggal 6
Juni 1994.Pada saat kelahiran aku mengalami suatu kelainan yaitu salah satu
tangan kiriku jarinya ada 6 jadi harus dilakukan tindakan medis.Setelah
dilakukan tindakan medis Alhamdulillah tanganku sudah normal layaknya manusia
biasa.Akan tetapi kehidupanku sungguh amat berbeda jauh dengan kebanyakan anak
yang lain, dari kecil tepatnya umur 5 tahun aku tidak tinggal serumah dengan
orang tuaku, aku di titipkan embahku di Cilacap sedangkan kedua orang tuaku
berada di Kota Tangerang untuk mencari nafkah. Pada awalnya kehidupanku amatlah
menyenangkan semua keinginan yang aku minta pasti akan di turuti oleh kedua
orang tuaku karena kedua orang tuaku sama-sama bekerja, tapi semua itu tidaklah
berlangsung lama . Ketika tepat kelas lima SD kedua orang tuaku mendapat
PHK(Pemutusan Hubungan Kerja) dari perusahaan. Berawal dari situlah semua
kehidupanku berubah secara mendadak massa-massa sulitpun menimpa. Setelah
keluar dari perusahaan ibuku berjualan nasi uduk di Tangerang dan ayahku
menjadi tukang ojek.Di saat cobaan belum usai ada lagi suatu cobaan yang
menimpa yaitu tepatnya tanggal 26 Mei 2006 terjadi Gempa bumi yang dahsyat di
daerah Yogyakarta dan naasnya rumah mbahku yang berada di Klaten rubuh dan
hancur karena guncangan gempa tersebut,
padahal masa-masa tersebut adalah masa dimana aku mau masuk SMP ,akan
tetapi keuangan keluargaku sedang berantakan
karena harus segera membangun rumah kembali di Klaten. Di sisi lain aku
sudah di terima di salah satu SMP favorit di Kota Cilacap dan akupun bingung
apakah akan melanjutkan sekolah atau tidak tapi ayahku saat itu menasehatiku.
“Kamu harus tetap lanjut sekolah walaupun keluarga kita sedang mendapat cobaan karena
kamu yang nantinya akan menjadi tulang punggung untuk keluarga dan adik-adikmu”
berkat perkataan ayah itu lah aku jadi bersemangat melanjutkan sekolah walaupun
biaya untuk sekolah harus meminjam uang kesana-kesini. Setelah rumah embahku di
Klaten roboh kedua orang tuaku memutuskan untuk pindah ke Klaten karena nenekku
hanya hidup sebatang kara disana. Dan pada saat disana kedua orang tuaku
bekerja sebagai petani. Akupun merasa iba kepada kedua orang tuaku karena
menjadi petani bukanlah hal yang mudah, bekerja menjadi seorang petani harus
berangkat ke sawah di kala fajar terbit dan baru pulang ketika sang matahari
terbenam ,dari situlah aku bertekad aku harus bisa membayar uang sekolahku
sendiri pada saat SMK kelak. Pada saat Smk itulah aku bisa membayar biaya uang
sekolahkudan uang jajanku karena pada saat SMK aku sekolah sambil bekerja di
salah satu bengkel di Cilacap tepatnya di Bengkel Aril motor, jadi pada saat
setelah pulang sekolah tepatnya jam 2 aku langsung bekerja di bengkel samapai
jam 9 malam, hamper setiap hari tidak ada waktu bermain buatku sedangkan untuk
belajar sendiri aku hanya bisa belajar saat esok hari yaitu setelah subuh,
penghasilan di bengkel memang sangatlah kecil aku hanya di gaji 15.000 per
hari. Dari situ jugalah aku tersadar bahwa betapa sulitnya untuk mencari unag,
aku harus bekerja menguras keringat apalagi kalau mendapat komplen dari
konsumen pekerjaan akan menjadi tambah sulit. Dan pada saat aku SMK orang tuaku
mencoba mencari mata pencaharian baru yaitu berdagang ayam kremes keliling di
Cilacap, dari situlah Alhamdulillah penghasilan kedua orang tuaku agak lumayan
dibandingkan bila menjadi petani.
Waktupun silih berganti saat aku masuk kelas tiga aku memutuskan untuk
berhenti bekerja dan harus fokus belajar karena orang tuaku juga sudah menyuruh
aku untuk keluar dari bengkel tempat kerjaku. Saat aku kelas tiga aku mempunyai
tekad yaitu aku harus bisa kuliah karena aku telah banyak belajar pada saat
bekerja di bengkel kalau tidak kuliah aku hanya akan menjadi kului/pekerja
saja.
Akan tetapi saat
aku bilang ke ibuku kalau aku pengin kuliah dan ibuku menjawab aku sama sekali
tak boleh kuliah dan langsung suruh bekerja, tapi berbeda dengan ayahku beliau
malah terus memotivasiku untuk kuliah.Pada saat setelah UN aku mencoba mencari
informasi kesana-kesini tentang Universitas yang bisa memberikan beasiswa
kuliah gratis.
Akupun mendaftar
ada 6 Perguruan tinggi, akupun mendaftarnya secara diam-diam, Salah satu
Universitas yang aku daftar adalah UGM aku mendapat informasi dari temanku
bahwasanya di UGM ada jalur PBUTM ( Pesrta Bibit Unggul Tidak Mampu ) pada
awalnya aku sangat pesimis saat mendaftar dan aku memutuskan hanya sebagai
ajang iseng-iseng saja karena aku tahu sendiri bahwa UGM adalah salah satu
Universitas terkemuka di Indonesia. Saat pengumuman penerimaan mahasiswa baru
Alhamdulillah aku di terima di 4 Perguruan tinggi yang salah satunya adalah UGM
akupun tidak menyangka bahwa di UGM bisa diterima akan tetapi teman yang mengajakku
mendaftar malah tidak di terima padahal dari segi nilai rata-rata besaran
temanku dan dia juga selalu mendapat peringkat satu di kelas dan nilaiku
hanyalah standar aku hanya mengandalkan dari piagam-piagam kejuaraan yang aju
ikuti di antaranya Pramuka dan Taekwondo mungkin berkat piagam itulah aku bisa
di terima .
Akhirnya aku
memutuskan untuk kuliah di UGM dan akupun cerita kepada kedua orang tuaku bahwa
aku di terima dan akhirnya yang semula ibuku tidak mendukungku menjadi
mendukungku.
Masa-masa kuliahpun
sedang kujalani akan tetapi aku merasa berat dan iba kepada kedua orang tuaku
karena biaya hidup untuk kuliah sangatlah besar sedangkan penghasilan orang
tuaku tidaklah seberapa apalagi adiku juga sudah mau masuk smp. Selama kuliah
kalau makan aku hanya bermodalkan makan nasi sayur tempe,pokonya bagaimana aku
bisa hidup irit dan prihatin. Pada saat
di semester dua aku mendapat info bahwasanya ada tunjangan hidup dari Rumah-ZIS
dan aku mencoba untuk mendaftar dan Alhamdulillah aku mendapat tunjangan hidup
dari Rumah-Zis sehingga beban biaya hidupku selama kuliah sedikiit terkurangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar