Artikel Populer


Selamat Datang di Blog Resmi RZIS UGM

Selasa, 02 Juli 2013

SIMBOKKU MY SPIRIT by Indra Pramudita Geomatics Engineering



Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Saya Indra Pramudita biasa di panggil Indra. Lahir di Bantul 24 april 1994. Rencana Tuhan saya dilahirkan dari sebuah keluarga yang kekurangan secara financial. Bagaimana tidak bapak hanya seorang tukang bangunan dan tukang becak yang biasa mangkal di pasar Bringharjo dan ibu yang sudah tidak bisa bekerja lagi karena lumpuh cacat fisik akibat gempa Jogja 2006 lalu.
Hal yang tak bisa terlupakan bahkan sampai matipun, gempa bumi 2006 yang masih melekat sampai detik ini. Bisa dibayangkan ketika mata kita melihat  seorang ibu yang  kita  sayangi tertimpa tembok beton dengan darah dan air mata di mukanya dan debu yang sesak di nafas. Dengan keadaan duduk yang hanya terlihat muka saja karena seluruh tubuhnya telah terkubur oleh batu bata dan material banganan yang terus menghimpit tubuh mungilnya. Masih terniang jelas bagaimana jeritan kesakitan itu. Tak pernah kusangka akibat tragedi ini ibuku patah tulang belakang yang mengakibatkan syaraf tubuh bagian bawahnya terganggu yang otomatis membuat kakinya lumpuh. Operasi telah  dilakukan di Solo dengan dana pemerintah. Bisa dibayangkan jika ini harus di tanggung sendiri dengan total mungkin 40juta. Harta apa yang bisa saya jual.
Serasa hari ini masih 2006 ketika saya kembali ke rumah. Setiap malam ibuku masih merasakan sakit di kakinya seakan akan kakinya seperti teriris-iris dan sakit yang kadang – kadang mengagetkan. Sudah menjadi rutinitas saya setiap malam yang harus menerapi kaki ibuku yang sudah tak berbentuk seperti kaki normal. Ilmu terapi ini saya contek dari relawan PMI yang pernah singgah ke rumah 5 tahun lalu. Walaupun terapiku tak sehebat dan tak sebaik relawan paling tidak bisa membuat sakitnya agak reda. Kepingin banget rasanya membawa ibuku untuk terapi dan kontrol ke dokter tetapi uang dari mana melihat ayahku yang terus mengeluh dengan penumpang yang sepi. Bisa saja hari ini cuma bawa uang 10 ribu bahkan tidak jarang dengan tangan hampa.
Memang saya adalah anak tunggal tidak ada kakak ataupun adik. The one and only. Tapi saya harus mengubah pemikiran anda kalau anak tunggal itu enak. 100% tidak enak. Semuanya saya lakukan sendiri kerjaan rumah dari cuci baju, cuci piring dll. Apalagi kalau bapakku lagi sakit, tidak hanya ngurus ibu tapi juga ngurus bapak yang sering ngeluh sakit di perut dan pinggangnya. Dan yang selalu aku minta sama Allah adalah jangan ambil mereka sebelum melihat saya sukses. Itu doaku setiap saat saya sholat.
Kuliah di UGM memang impian ku sejak dulu. Saya hanya kepingin kuliah sebentar langsung kerja melihat keadaan keluarga yang sudah tidak sanggup jika terus memikirkan uang kuliah/sekolah. Untuk itu saya putuskan untuk mengambil program diploma saja. Program PBUTM SV UGM telah saya tempuh entah kenapa saya ditolak , mungkin karena anak tunggal kali ya?? Kegagalan ini memang membuat saya terpukul hingga memutuskan untuk bekerja. 1 bulan lulus dari SMK N 2 Yogyakarta  perusahaan pun sudah menunggu karena saya sudah lulus tes masuk dan siap dengan tes medis  dan cepat cepat terbang ke
Kalimantan di salah satu perusahhan tambang batu bara. Tapi ibu seakan tidak merelakan kepergian ku yang melihat saya masih usia 18 th usia yang masih telalu muda menurut beliau. Tapi apa boleh buat saya urungkan niatku yang sudah bulat ini. Sebuah keputusan yang teramat berat dalam hidup. Langsung putar otak dengan keadaan yang semakin membingungkan. Hingga terpikir lagi untuk melanjutkan cita-cita ke UGM yang sudah ku buang dulu. Dengan ujian tulis biasa saya mencoba untuk mengerjakan soal-soal yang hanya 30% saya paham maklum saya siswa SMK yang minim di beri ilmu biologi, kimia, fisika yang soalnya super susah. Otomatis banyak soal yang saya jawab ngawur. Asal aja melingkari setiap jawaban  dengan mantra bismillah. Dengan bismillah insyaallah semuanya ada jalan dan bisa saja ini betul.

Akhirnya memang ini jalan Allah, saya diterima di Teknik Geomatika SV UGM sesuai dengan jurusan saya dulu di SMK. Setelah masuk , saya mulai bingung dengan biaya kuliah yang cukup mahal. Beruntung uang masuk registrasi saya dibantu oleh saudara sehingga tidak terlalu berat. Tapi kebutuhan sehari-hari inilah yang kalau dikalkulasi jumlahnya cukup besar. Sampai sampai datang pertolongan Allah yang mempertemukan saya dengan RZIS. RZIS sangat membantu saya dengan memberi beasiswa untuk kebutuhan hidup terutama kebutuhan kuliah yang setiap hari harus beli ini beli itu dan lainnya.
Sampai saya termotivasi dan mengunginkan sesuatu yang cukup mustahil bisa. Saya harus dapat IP 4.00. bisa nggak ya dapat ini ?? dulu sempat berpikir bahwa ini tidak mungkin dan nggak bakalan saya dapat, IP 3.00 saja sudah sangat bagus. Menginjak di ujian tengah semester sebuah pemikiran besar datang bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin nothing impossible. Dan saya harus mendapatkan nilai ini.
Salah satu semangat saya dalam belajar adalah ibuku (biasa saya panggil simbok maklum orang desa). Ketika memikirkan keadaan ibuku ditambah situasi dirumah seakan ada dorongan semangat untuk bisa melakukan lebih. Seakan tidak mau membuat mereka kecewa karena kuliahku yang sudah jauh dan tidak menghasilkan apa-apa. Harus ada suatu kebanggaan yang saya ciptakan. Dan sampai di akhir semester waktu petugas pengajaran memberikan kertas nilai, wow sureprise ..... IPK bulat 4 aku dapatkan setelah jerih payah ini. Ternyata Allah memberikan apa yang saya cita-citakan

Terimaksih simbok, you are my spirit
Terimaksih bapak, atas jerih payahmu
Terimakasih RZIS, atas semua bantuanmu

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar